Enggak sih, niatnya sih bukan nyindir, tapi lagi pengen ngomongin paradigma remaja jaman sekarang aja. Hayo, enak nggak hidup dibelakang status?
Percaya tidak percaya, menurutku sih. Kita yang terbiasa hidup di jaman sekarang, serba canggih, DAN terbiasa dengan apa-apa update status. Secara tidak sadar kita telah mengkaitkan diri kita untuk memamerkan apa yang kita lakukan, sedang dimana kita, sedang apa dan seterusnya, semakin pergi ke tempat atau apalah itu, maka semakin naik status kita, status sosial, status sosial dimana-mana, para guru pun juga begitu, selalu mencari simpati agar imagenya naik, udah, gitchu. ajwah. BANGSAT.
Ini sih yang belakangan terjadi ya, entah apa yang ada dipikiran kawan-kawanku, yah enteng-enteng gitu lah sekedar nongkrong melepas penat, kebetulan pas sekali mereka semua sibuk dengan gadget masing-masing, kecuali aku, ngapain ngajak kalau nggak ngobrol? ngapain kita kumpul kalo pada akhirnya sibuk dengan urusan sendiri-sendiri?
Udah gitu masak mau makan pake difoto segala? apa urusan perut sama gituan tuhan.
Artikel ini hanya sebagai ungkapan, bukan main api, tak bermaksud menggurui, hanya curahan hati akan jatuhnya kebersamaan selama ini. salam peluk dari saya, selamat malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar