Jumat, 14 Maret 2014

Nakal

Pagi itu, di hari yang cerah, matahari begitu manja menyebar sinar dan kilaunya, begitu juga bunga-bunga yang menyambut mesra, dan tentu saja, Pak Khalil yang rumahnya depanku, mem-bleyer sepeda motornya begitu matahari datang.
“Ah, masih sama seperti biasanya.” Kataku

-

LAGI PANAS, BOBI BIKIN ULAH LAGI CUK

Udah ah, lupain.

Oh iya, udah lama enggak ngepost cerita, post aja ah, mumpung tiba-tiba inget assassin creed, iya tadi barusan maen gamenya. ceritanya mau kubuat pake jalan cerita sendiri, beda, lain daripada yang lain, hehe, biar kayak novelis terkenal *wanjiiir

Yok begadang!

Rabu, 12 Maret 2014

Klasirius

aku sebagai remaja, terutama remaja laki-laki, banyak menemukan hal yang sebenarnya masih ngambang. beberapa hukum islam yang masih subhat, ataupun pendapat berbagai ustadz yang berbeda-beda, sering sekali terdengar kata, "jare ustadzku ngene." "jare bapakku ngene." "jare ustadzku ora i, jarene ngene." bingung, harus apa, apalagi kalau diibaratkan, seorang remaja lelaki itu adalah jungkat-jungkit, remaja lelaki sendiri, butuh teman, bimbingan, guru, pelopor, melawan beban masa depan, mental, dan kehitaman di masa depannya. Goyang dikit, lepas sedikit, sudah.

Aku ambil satu contoh, yaitu soal skin rambut.

Kembang Kempis Radikalis

Semua ilusi, semua ilusi, semua ilusi
Bahkan saat aku sadar bahwa kebahagiaan itu hanya ilusi belaka. Tawa, gembira, dan senang selama itu, bak hilang begitu saja, bahkan mungkin teman.

"Pernahkah kau kehilangan temanmu ketika kau menjadi seseorang yang benar?"