Pagi
itu, di hari yang cerah, matahari begitu manja menyebar sinar dan kilaunya,
begitu juga bunga-bunga yang menyambut mesra, dan tentu saja, Pak Khalil yang rumahnya
depanku, mem-bleyer sepeda motornya
begitu matahari datang.
“Ah, masih sama seperti
biasanya.” Kataku