Rabu, 31 Desember 2014

intermezzo

Dia yang berdiri sendiri ditengah keramaian
Dia yang begitu anggun ketika merapikan rambutnya
Dia, dengan matanya yang menyimpan keindahan
Dia, dengan matanya yang begitu tajam dan mempesona
Dia, dengan pipinya yang merona
Dia, dengan senyumnya yang menawan
Dia, dengan senyumnya yang membuat setiap lelaki terpikat
Aku tahu aku tahu, dia memang selalu juara kalau membuat jantungku berdebar
Aku tahu aku tahu, aku memang selalu diam terpanah ketika dia melempar senyum kepadaku
Sayang sekali, aku tidak tahu apa yang ada dipikiran wanita itu ketika setiap lelaki menaruh pandangan kepadanya
Tapi, sebenar-benarnya aku ragu
Ragu akan semua yang telah kulewatkan ini ternyata tak semudah lantunan lagu 'Could it be.. love?"

mau bagaimana lagi lah tiba tiba kangen

Sejujurnya rindu itu tak mengganggu, hanya pikiran tentang dirimu yang terus berputar di anganku
Rindu itu indah, bahkan meskipun terkadang rindu itu menyakitkan
sebagaimana dirinya membawa kenangan
dan rasa akan inginnya bersama
Aku mengerti jikalau rindu dan realita memang berkebalikan
Tapi rindu, tanpa adanya realita yang berkonsep nun jauhnya disana
Dirimu tak akan datang, iya kan?
Apakah kamu mendengarkan aku, rindu?
Oh. Ya. Dia sedang menyampaikan surat rindu ini kepadamu.


#senyum

Kamis, 11 Desember 2014

ENDONESA

Perspektif saya sih yang penting ilmunya dapet, apalagi dibidang yang saya minati saja sudah cukup. Ironis karena untuk naik satu tahap lebih tinggi dibutuhkan kesempurnaan. Persetan dengan nilai yang bisa direkayasa. Kecerdasan datang dari minat bukan dari paksaan. Tumbuh menjadi jiwa yang menguasai bidang tertentu daripada semua bidang tetapi separuh hati.

Minggu, 23 November 2014

Not A Really Bad Day

"Aku yang terluka oleh terjalnya jalanan, tersesat, tanpa arah ini masih menari dibawah hujan rintik yang turun dengan mesranya."

Minggu, 26 Oktober 2014

Saying Image

-

Bukannya menyerah, tetapi takdir yang berbicara
Bukan saatnya jatuh, meski semangat sudah tak utuh
Bulatkan tekad, bungkam rasa malas
Terus melangkah, buat bumi meronta
Tunjukkan bahwa diri ini bukan seorang pecundang!

Rabu, 15 Oktober 2014

Sanubari #1

Aku pergi
Seperti seorang pengelana
Mungkin aku telah tiada
Mungkin juga tak membekas

"Bodoh!"

Kata itulah yang selalu terucap di hatiku yang payau
Bertabur risau
Tak lepas puing-puing penyesalan

"Salahkah aku bermimpi?"

Jerit hatiku yang menangis dalam rintihan sendu
Sendiri bersama kepingan harapan
Berdiri tanpa angan
Meratapi jatuhnya rasa semangat yang bergejolak. Dulu






Sabtu, 26 April 2014

Self(ish) Note

Sepatah-kata keluar tanpa henti
Protes diri mengapa ini terjadi
Berhenti bermimpi
Mulai beraksi, memberi arti
Hempas dunia, tunjukkan bukti
Bahwa diri ini bukanlah seorang pecundang


Bukanlah masalah berada dibawah
Meski tak dianggap
Ataupun tak digurau
Dihina dan diremehkan
Dibenci apalagi dikucilkan
Aku akan tetap menerimamu kawan


Pergi tuk kembali, atau pergi tak kembali
Tetapi kapan?
Haruskah aku menunggu dengan seksama
Menanti datangnya senyummu
candamu, tawamu, semuanya
Maafkan aku akan keegoisanku yang terus mengeluh


Tetap produktif meski hati tak kunjung kondusif
Membuka mata, membuka jiwa, memberi harapan
Gapai tujuan, tembus batas, lewati awan
semangat!


Tentu saja karena kita memang manusia


Mungkin aku tidak punya pandangan tentang dunia
Apa yang aku lakukan mungkin juga sia-sia
Aku sudah lelah dengan kegagalan yang terus menerpa
Apakah aku manusia yang gagal?
Maafkan aku akan keegoisanku yang terus mengeluh


Sabtu, 05 April 2014


"Tak ada yang salah disaat hujan turun
Walaupun entah kapan sang mentari akan datang
Ataupun pelangi yang tak kunjung menghibur."

Jumat, 14 Maret 2014

Nakal

Pagi itu, di hari yang cerah, matahari begitu manja menyebar sinar dan kilaunya, begitu juga bunga-bunga yang menyambut mesra, dan tentu saja, Pak Khalil yang rumahnya depanku, mem-bleyer sepeda motornya begitu matahari datang.
“Ah, masih sama seperti biasanya.” Kataku

-

LAGI PANAS, BOBI BIKIN ULAH LAGI CUK

Udah ah, lupain.

Oh iya, udah lama enggak ngepost cerita, post aja ah, mumpung tiba-tiba inget assassin creed, iya tadi barusan maen gamenya. ceritanya mau kubuat pake jalan cerita sendiri, beda, lain daripada yang lain, hehe, biar kayak novelis terkenal *wanjiiir

Yok begadang!

Rabu, 12 Maret 2014

Klasirius

aku sebagai remaja, terutama remaja laki-laki, banyak menemukan hal yang sebenarnya masih ngambang. beberapa hukum islam yang masih subhat, ataupun pendapat berbagai ustadz yang berbeda-beda, sering sekali terdengar kata, "jare ustadzku ngene." "jare bapakku ngene." "jare ustadzku ora i, jarene ngene." bingung, harus apa, apalagi kalau diibaratkan, seorang remaja lelaki itu adalah jungkat-jungkit, remaja lelaki sendiri, butuh teman, bimbingan, guru, pelopor, melawan beban masa depan, mental, dan kehitaman di masa depannya. Goyang dikit, lepas sedikit, sudah.

Aku ambil satu contoh, yaitu soal skin rambut.

Kembang Kempis Radikalis

Semua ilusi, semua ilusi, semua ilusi
Bahkan saat aku sadar bahwa kebahagiaan itu hanya ilusi belaka. Tawa, gembira, dan senang selama itu, bak hilang begitu saja, bahkan mungkin teman.

"Pernahkah kau kehilangan temanmu ketika kau menjadi seseorang yang benar?"

Senin, 03 Februari 2014

:')

:')

[intro] C G/B Am G F Em Dm G 

eiyo… it’s not the end, it’s just beginning 


[titz] C G/B Am G F Em Dm G 
ok detak detik tirai mulai menutup panggung 
tanda skenario… eyo… baru mulai diusung 
lembaran kertas barupun terbuka 
tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga 
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu 
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu 
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey) 
memori crita cinta aku, dia dan kamu 

Kamis, 30 Januari 2014

Paras nan Kontras

Langit hari ini memang mempesona,sungguh cantik, ditambah sesekali matahari mengintip mesra di balik si langit. Tapi sayang langit susah sekali buat digapai, sama kayak mimpi, sama kayak tahta, sama kayak kamu. Eh galau lagii deh, emaaaak

*Masih mandangin langit sambil tiduran*

Eh apa? ini enak loh, belum pernah tiduran sambil mandangin langit ya? kamu tau kalo ini adalah sensasi lain dari cara ngelamun dan tidur dengan tenang. Disaat kamu stress, banyak masalah, pacar lagi ngamuk, guru lagi sensi, atau kurang inspirasi, atau emang ngantuk atau emang pengen ngelamun, tinggal tidur aja, hehe. udah. gitchu, ajwah.

Apaan? Oh, belum tau ya, ini lagi nyari inspirasi, buat ide yang nggak apeu gitu, sekalian istirahat, hehe. Work smarter not harder bro.

*Ketiduran*
"Persahabatan itu bahkan lebih mulia 
daripada manusia itu sendiri."
Gitu deh kata kang lie.

Cermin Sang Skeptis

Enggak sih, niatnya sih bukan nyindir, tapi lagi pengen ngomongin paradigma remaja jaman sekarang aja. Hayo, enak nggak hidup dibelakang status?